Sabtu, 25 Juni 2011

About ” YAOI “

Yaoi (やおい) adalah sejenis genre penerbitan – yang berasal dari Jepang dan seringkali mencakup manga, dōjinshi, anime, dan fan art. Yaoi berfokus pada hubungan homoseksual antara karakter-karakter laki-laki dan pada umumnya eksplisit secara seksual. Sebagian orang Barat menganggap yaoi sama dengan shōnen-ai atau BL (Boys Love), yang berisi tema-tema yang hampir sama; walau demikian, materi shōnen-ai tidak eksplisit secara seksual. Fenomena yaoi telah menyebar ke luar Jepang: contohnya yaitu, munculnya kini apa yang disebut “yaoi Amerika”.
Sebagian besar yaoi dibuat oleh perempuan, untuk perempuan. Setidaknya seorang antropolog menyebutkan bahwa yaoi adalah sebuah produk persilangan antara dua budaya tabu yang cukup universal: homoseksualitas dan kebebasan perempuan atas ekspresi seksual. Isi yaoi beragam mulai dari situasi romantis dengan materi dewasa yang sedang hingga subgenre yang mengandung fetishisme, meliputi anthropomorphisme, cosplay, seks tidak konsensual atau “non-con”, monster, incest, orgies, shotacon, dan ilustrasi-ilustrasi tabu lain yang beragam mengenai homoseksualitas.

Terminologi

Pelafalan

Ketiga suku kata diucapkan terpisah, menjadi ‘ya-o-i’. Di Amerika Serikat, kata ini sering disalahlafalkan menjadi ‘yow-ee’ atau ‘yay-oy’.

Etimologi

Yaoi merupakan singkatan dari frase Jepang 「ヤマなし、オチなし、意味なし」 (yama nashi, ochi nashi, imi nashi), seringkali diterjemahkan menjadi “tidak ada klimaks, tidak ada poin, tidak ada permasalahan.” Istilah ini muncul dan pertama kali digunakan di Jepang, barangkali sejak awal 1970-an, untuk mendeskripsikan doujinshi berisi parodi humor dan aneh; namun kemudian merujuk hanya pada materi homoseksual antar-lelaki yang eksplisit secara seksual. Yaoi bukan istilah umum di Jepang; melainkan hanya spesifik bagi subkultur otaku.

Penggunaan

Penggunaan istilah yaoi cukup beragam. Beberapa bersikeras bahwa istilah ini harusnya digunakan hanya untuk doujinshi, sedangkan yang lainnya mengklaim bahwa istilah ini hanya merujuk pada materi yang diterbitkan oleh penerbit Jepang yang berspesialisasi dalam yaoi. Mayoritas fans, walau demikian, menggunakan istilah tersebut untuk manga dan anime mana pun yang bertema homoseksualitas pria. Walau yaoi kadangkala digunakan untuk merujuk substansi homoseksual lelaki dalam film dan media cetak, secara khusus dalam karya-karya yang diciptakan para wanita, penggunaan ini secara umum dianggap sebagai suatu penyalahgunaan istilah. Artis-artis profesional Jepang, seperti Kodaka Kazuma, berhati-hati membedakan karya mereka sebagai “yaoi”, bukannya “gay”, saat menjelaskannya kepada audiens yang berbicara dalam bahasa Inggris.

Seme dan Uke

Dua pihak dalam suatu hubungan yaoi seringkali disebut sebagai seme (“penyerang”) dan uke (“penerima”). Walau istilah ini berasal dari ilmu bela diri, keduanya telah digunakan dalam konteks seksual selama berabad-abad dan tidak mengandung konotasi negatif. Seme diturunkan dari kata kerja bahasa Jepang semeru (“menyerang”) dan uke dari kata kerja ukeru (“menerima”). Walau kaum gay biasanya menggunakan istilah “top” dan “bottom”, seme dan uke lebih serupa dengan “pelempar” dan “penangkap”.
Seme seringkali ditampilkan sebagai stereotipe laki-laki dalam kultur anime dan manga: kalem, kuat secara fisik, dan/atau protektif. Seme biasanya memiliki rahang yang lebih kokoh, rambut yang lebih pendek, dan penampilan yang lebih maskulin daripada uke.
Uke biasanya lebih androginus atau feminin dalam penampilannya dan seringkali memiliki tubuh yang lebih kecil dan terkadang secara tidak realistis memiliki perilaku yang cenderung seperti anak perempuan. Si uke biasanya lebih dahulu jatuh cinta sebelum si seme.
Walau stereotipe ini sangat umum, tidak semua karya yaoi seperti itu. Sebagai contoh, beberapa cerita yang diterbitkan Be x Boy menampilkan cerita dengan tema seperti seme yang lebih muda atau peran seme dan uke yang dapat ditukar. “Aturan tinggi badan”, implikasi bahwa yang berbadan lebih tinggi memiliki kekuatan yang lebih besar, juga terkadang dilanggar.

Yaoi vs BL

Di Jepang, materi bertema homoseksualitas pria dikategorikan sebagai shōnen-ai/BL ataukah yaoi. Terminologi ini digunakan baik oleh penerbit maupun oleh pengisi suara anime. Secara umum, yaoi merujuk pada materi yang secara seksual eksplisit, sedangkan shōnen-ai dan BL merujuk pada hubungan antar-lelaki yang implisit secara seksual atau romantis non-seksual.

Doujinshi

Doujinshi yaoi, atau fanfiction, biasanya menampilkan pasangan pria-pria dari manga dan anime non-romantik yang telah dipublikasikan. Banyak dari materi tersebut dikembangkan dari karya shōnen dan seinen yang berorientasi pria yang mencakup hubungan pria-pria dan oleh fans dianggap memiliki nilai homoseksual. Meski demikian, fan yaoi bisa memuja pasangan pria-pria dari manga dan anime, walau mereka hanya terlibat dalam pertemanan platonis.
Walaupun para kolektor sering berfokus pada doujinshi yang didasarkan pada manga tertentu, karakter pria mana pun bisa saja menjadi subjek dari doujinshi yaoi, bahkan karakter-karakter yang bukan berasal dari manga, seperti Harry Potter dan Pirates of the Carribean.
Kebanyakan doujinshi dihasilkan oleh amatir yang seringkali bekerja di bawah suatu ‘circle’; contohnya, grup CLAMP memulai sebagai circle doujinshi amatir. Meski demikian, beberapa artis profesional seperti Kodaka Kazuma dan Maki Murakami, juga menghasilkan doujinshi.
Berikut adalah beberapa judul populer yang sering menjadi subjek doujinshi yaoi:
  • Black Butler
  • Bleach
  • Bloody Roar
  • Cardcaptor Sakura
  • Code Geass
  • D. Gray-man
  • Death Note
  • Detective Conan
  • Digimon
  • DNAngel
  • Dragon ball Z/GT
  • Eyeshield 21
  • Fairy Tail
  • Final Fantasy
  • Fruits Basket
  • Full Metal Alchemist
  • Gravitation
  • Gundam Seed
  • Gundam Wing
  • Harlem Beat
  • Harry Potter
  • Hellsing
  • Inuyasha
  • Keroro Gunsou
  • Kingdom Hearts
  • King of Fighters
  • Kyou Kara Maoh
  • Loveless
  • Naruto
  • Neon Genesis Evangelion
  • One Piece
  • Ouran High School Host Club
  • Pokémon
  • Prince of Tennis
  • Rurouni Kenshin
  • Sailor Moon
  • Saiyuki
  • Slam Dunk
  • Scryed
  • Soul Calibur
  • Street Fighter
  • Togaino no Chi
  • Tekken
  • Trigun
  • Weiss Kreuz
  • Wolf’s Rain
  • Yakitate!! Japan
  • Yu-Gi-Oh!
  • YuYu Hakusho
  • Sengoku Basara/Devil King

Yaoi Amerika

Sejak yaoi Jepang meraih popularitas di Amerika Serikat, beberapa artis Amerika mulai menciptakan komik bertema gay yang disebut sebagai “yaoi Amerika”. Genre baru ini telah menjadi suatu subkultur kecil di Amerika Utara. Tulisan dan seni yaoi Amerika lebih umum ditemukan di Internet, namun demikian terdapat pula manga yaoi yang diterbitkan secara profesional, antara lain Off*beat yang implisit oleh Jennifer Lee Quick, diterbitkan oleh TokyoPop; dan yang eksplisit, Incubus oleh Yayoi Neko, diterbitkan oleh Bang.

Penerbitan

Penerbit Jepang, Biblos (yang menghasilkan Be X Boy) pernah dianggap sebagai sumber utama yaoi Jepang yang diterbitkan secara profesional. Meski demikian, kebangkrutan mereka karena kegagalan proyek usaha non-yaoi mereka telah membuka kesempatan bagi para pesaingnya untuk meraih pangsa yang lebih besar di pasar manga yaoi dan BL profesional. Beberapa karya yaoi dan BL Jepang telah secara komersial diterjemahkan dan diimpor ke negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris oleh perusahaan-perusahaan seperti TokyoPop, Be Beautiful, DramaQueen, dan Digital Manga Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar