Minggu, 26 Juni 2011
Ini Dia Masjid Ramah Lingkungan Pertama di Dunia
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Islam adalah agama yang memuliakan lingkungan. Tak hanya dengan berceramah saja di mimbar, ulama dan Muslim di kota kecil Norderstedt, Jerman, menerjemahkannya dalam karya nyata: masjid ramah lingkungan.
Listrik masjid, dihasilkan dari energi terbarukan; pembangkit listrik mini bertenaga angin. Menara masjid, selain difungsikan sebagai 'rumah' pengeras suara, juga dipasang kincir angin yang tersambung dengan turbin pembangkit di bawahnya.
"Kami berpikir tentang bagaimana kita bisa menggabungkan elemen simbolis penting dari arsitektur religius dan memberikan dengan fungsi baru," kata arsitek Selcuk Unyilmaz, seperti dimuat harian The National edisi Kamis.
Norderstedt adalah sebuah kota kecil dekat Hamburg. Muslim di kota ini sebagian besar beretnik Turki. Beberapa datang dari Asia dan Afrika.
Masjid ini memiliki dua menara. Artinya, akan ada dua turbin yang terpasang. Di atas dua menara setinggi 22 meter itu, angin 'ditangkap' oleh dua baling-baling besar. Turbin ini bertujuan untuk menghasilkan 30 persen dari kebutuhan energi masjid.
"Fungsi menara dalam pengertian klasik sudah surut di Eropa karena muadzin tidak menyuarak adzan mereka melalui pengeras suara lagi," kata Unyilmaz.
Menghemat dana, menara dimanfaatkan sebagai tiang kincir. Kini, jamaah menikmati listrik dengan gratis, karena tak perlu membayar biaya langganan.
"Lingkungan merupakan isu penting saat ini, jadi ini masuk akal," kata Unyilmaz.
Kanselir Jerman Angela Markel telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan pangsa pembangkit listrik terbarukan untuk 80 persen tahun 2050, dari 17 persen yang ada saat ini. "Setiap warga Jerman memiliki kewajiban untuk melindungi lingkungan, dan menyukseskan program ini" kata Unyilmaz.
Jerman memiliki antara 3,8 dan 4,3 juta Muslim, sekitar 5 persen dari populasi yang total berjumlah 82 juta jiwa.
Ada sekitar 200 masjid yang saat ini dalam pembangunan atau yang sedang direncanakan di Jerman.Semua akan dibangun dengan konsep ramah lingkungan.
Muslim Jerman sekarang tengah mengumpulkan 2,5 juta euro yang diperlukan untuk pembangunan masjid. "Kita harus menutupi semua melalui sumbangan," kata Ugur Sutcu, anggota dewan jemaat. "Jika kita berhasil menaikkan setengah, bank akan memberikan sisa pendanaan."
Sutcu mengatakan bahwa masjid baru sangat didukung oleh minoritas Muslim. "Semua orang di sini senang dengan desain masjid ramah lingkungan," katanya.
Masjid Norderstedt kerap dilihat sebagai bukti sukses integrasi Muslim di Jerman. "Di masa depan setiap orang akan tumbuh bersama, dan dalam 50 sampai 100 tahun kita telah lebih menjadi komunitas yang bersatu," kata Unyilmaz, yang telah tinggal di Jerman selama 35 tahun terakhir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar