Kamis, 23 Juni 2011

Menyingkap Misteri Apa Yang Diinginkan Pria

Jika Anda telah beberapa kali menjalin hubungan dalam hidup Anda dan masih bingung dengan apa yang diinginkan pria, maka Anda mungkin lupa untuk menaikkan antena atau menghidupkan radar Anda.
Pria adalah misteri, meskipun pria seringkali mengeluhkan betapa wanita sangatlah misterius untuk dipahami, karena seringkali wanita mengatakan sesuatu ketika sebenarnya mereka menginginkan yang lain, dan bagaimana wanita begitu mengedepankan perasaan sehingga komunikasi seringkali menjadi sulit. Namun wanita – ketika sedang berada di antara kalangan mereka sendiri – juga percaya bahwa pria sama misteriusnya – kurang lebih demikian.
“Saya terus bertanya padanya akan warna teras yang sepertinya salah dan yang saya dapatkan hanyalah gumaman belaka. Apa maksudnya?”
“Di malam yang lain saya bertanya apada suami saya apa yang diinginkannya untuk makan malam dan ia berkata, ‘Apapun yang bisa segera kamu siapkan, sayang.’ Jadi saya sediakan fillet ikan dan salad mentimun. Lalu kemudian ia datang ke meja dan menggerutu, “Tidak bisakah kita mendapakan makanan yang lebih baik dari ini?’ Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ketika saya meminta pendapatnya, ia hanya menggumamkan beberapa kata. Saya benar-benar tidak mengerti apa yang diinginkannya.”
Kita cenderung membandingkan pria dengan novel misteri: akhir yang mengejutkan selalu datang belakangan, ketika Anda benar-benar tidak menduganya. Ketika Anda membalik halaman demi halaman, Anda merasakan nuansa misteri, tetapi Anda hanya memiliki gagasan yang kabur mengenai apa yang sebenarnya terjadi karena penulis telah begitu cerdik memanipulasi plot, menggunakan adegan demi adegan bermakna sebelum kebenaran terungkap. Kabut misteri mulai terungkap di halaman 999. Sebelum itu, persiapkan diri Anda untuk menikmati kisah maha panjang. Pria memang bagaikan plot kisah misteri. Para istri menyadari bahwa mereka tidak sepenuhnya mengenal siapa yang mereka nikahi, atau membuat para istri berkata, “Saya pikir saya tahu dirinya seperti membalik tanganku.” Namun jangan salah sangka. Tidak semua pria seperti itu, penuh dengan misteri.
Untuk Mengetahui Apa Yang Diinginkan Pria – Kenali Jiwa Mereka
Kedengarannya cukup sederhana bukan? Namun membaca jiwa merupakan seni yang belum diasah untuk kesempurnaan. Jiwa adalah esensi, inti dari keberadaan Anda. Dan ketika seseorang seringkali mengalami jalan memutar dalam hidupnya dan seringkali merasa kecewa, jiwanya menjadi kabur. Jadi dia sendiri tidak tahu pria seperti apa dirinya sebenarnya. Setelah melalui serangkaian peristiwa kehidupan yang sedih dan traumatis, cara pandangnya terhadap kenyataan menjadi berbeda  dengan Anda. Ketika dua orang menjalani level kehdupan yang berbeda, sangatlah sulit untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
Ketika Anda mecoba bertanya pada seorang remaja – yang sudah terjun dalam obat-obatan selama bertahun-tahun dan belum pernah mengenal kasih dan simpati – apa yang ia inginkan dari kehidupan? Cobalah mendapatkan jawaban langsung darinya!
Kembali pada apa yang diinginkan pria, hal ini akan membantu Anda untuk memahami beberapa asumsi mengenai sifat alami pria. Apa yang membuatnya bereaksi? Apa yang menjadi tombol penggeraknya?
Dr. John Gray yang menulis Mars and Venus on a Date (Harper Collins, 1997), mengatakan bahwa pria bagaikan obor sementara wanita seperti oven. Jika seorang wanita mengetahui hal ini secara naluriah, ia tidak akan terlalu frustrasi menghadapi pria. Dr. Grays mengatakan bahwa pria dapat sangat tertarik kepada seorang wanita, namun tiba-tiba kehilangan minat. Apakah karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dari wanita sasaran mereka? Apakah obyek dari keinginan mereka runtuh setelah mereka mendapatkan Y padahal mereka mengharapkan X? Dr. Gray mengatakan, “Pria bagaikan obor yang dapat memanas dengan sangat cepat dan kemudian mati seketika. Sedangkan wanita bagaikan oven. Perlahan-lahan memanas dan perlahan-lahan mendinginkan diri.”
Dr. Gray menunjuk pada persoalan yang sebenarnya: “Seorang wanita berasumsi jika seorang pria tertarik secara fisik kepadanya, maka pria itu juga berminat menjalin hubungan dengannya.” Itu adalah dua hal yang berbeda. Pria bisa saja terpesona pada wanita yang menarik. Pria menyukai apa yang ia lihat dan mencari tahu seberapa jauh ia bisa terus melangkah, tapi bisa jadi ia tidak memikirkan ‘hubungan’ sama sekali. namun wanita memikirkan sebaliknya.
Jika Anda Mengetahui Alerginya – Setengah Misteri Telah Terpecahkan
Kita tidak bicara mengenai alergi makanan atau parfum. Kita sedang bicara mengenai hal yang tidak berwujud, hal-hal yang selalu mengganggunya saat menjalin suatu hubungan.
Salah satu yang kita kenal adalah pria alergi terhadap komitmen. Para wanita, jika Anda ingat aturan utamanya, Anda akan belajar untuk tidak terlalu cepat membicarakan komitmen dalam suatu hubungan. Hal itu harus datang dari dirinya. Dia harus bersedia dan siap mengubah status untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang penuh dengan tanggung jawab. Cobalah batasi kebebasan masa kanak-kanak yang masih dibawanya hingga saat ini dan lihatlah apa yang terjadi. Ia akan berubah menjadi monster secara tiba-tiba karena Anda tidak menanggapi keinginannya dengan serius.
Dan ini alergi pria lainnya: pria tidak menginginkan badai, berkonfrontasi secara emosional. Pria akan melarikan diri jika Anda memiliki kebiasaan sering menangis. Lupakan akan pernyataan bahwa tangisan dapat membagkitkan naluri pelindung pria. Hal itu memang benar, namun akan menjadi kebal jika terjadi berulang kali.
Para wanita, dengarkanlah: berteriak-teriak dan mengoceh akan memicu keinginan pasangan Anda untuk lari dari Anda. Ketika Anda sedang merasa emosi, salah satu hal praktis yang baik adalah untuk tidak berdebat. Sebaliknya, katakanlah Anda akan mendiskusikan hal ini setelah Anda merasa lebh baik dan lebih tenang. Hal ini juga merupakan cara yang baik untuk menghindari Anda dari mengatakan hal-hal yang menyakitkan dan akan Anda sesali kemudian.
Apa Yang Pria Inginkan – 4 Tingkat Daya Tarik
Dr. Gray memberikan wawasan akan 4 tingkat daya tarik pria yang dapat membantu kita untuk menguraikan apa yang diinginkan pria. Menjadi akrab dengan psikologi pria akan menjadi petunjuk bagi kita bagaimana harus berperilaku dan mengajar kita bagaimana agar TIDAK membuat minatnya terhadap kita berkurang.
Tingkat Satu: Daya Tarik Fisik
Hal ini merupakan level terendah bagi seorang pia, tanpa memandang usia. Pria yang lebih muda akan memikirkan seorang wanita dalam hal fisik, sementara pria yang lebih tua, pria yang lebih dewasa juga akan tertarik pada seorang wanita dalam hal fisik, terutama jika mereka sedang dalam tahap pendekatan. Daya tarik fisik penting bagi pria. Wanita harus memahami bahwa ini merupakan tahap yang paling awal dari sebuah kencan. Mereka tidak harus berpikir bahwa langkah logis berikutnya bagi seorang pria adalah untuk mengajukan pernikahan.
Tingkat Dua: Daya Tarik Emosi
Dr. Gray mengatakan ketika seorang pria mulai merasakan keterikatan emosi, dia “akan merasa nyaman dan sayang terhadap seorang wanita bukan hanya karena ia merasa tertarik secara fisik, tetapi karena ia ingin menjadi lebih dekat karena memang dia suka kepadanya.”
Tingkat Tiga: Daya Tarik Mental
Daya tarik mental merupakan tingkatan dimana seorang pria mulai menyadari bahwa wanita yang ia kencani memiliki karakter yang layak untuk dicermati lebih dekat. Sang pria mulai menemukan ciri-ciri kepribadian yang belum pernah dilihat sebelumnya: kekuatan, kepercayaan diri, kemampuan menangani stres, dll. Hal ini juga merupakan tahap ketika pria mendeteksi tingkat kedewasaan sang wanita dan menghargainya.
Tingkat Empat: Daya Tarik Jiwa
Dr. Gray mengatakan bahwa pada tingkat ini, hati pria akan terbuka. Akhirnya! Cinta sedang dalam perjalanan, dan pria sedang berpikir, “Mungkn yang satu ini adalah orangnya.”
Pria Juga Menginginkan Ini...
Sebuah artikel dari koran Kanada melaporkan sebuah survei mengenai apa yang dicari pria dari wanita. Setelah pria berdamai dengan daya tarik fisik dan emosional, pria yang serius memikirkan seorang wanita akan menempatkan prioritas pada kesetiaan, bukan hanya sekedar pada penampilan dan otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar